Laman

Jumat, 06 Desember 2013

Energi Sejati

Hayati, resapi dan mulailah menikmati
Kisah beribu fiksi rayuan yang pernah hampir saja mati
Mengaliri gendang telinga yang hampir saja tuli
Mengaktifkan kinerja hati yang belum sempat pulih

Kemilau lembut senyuman yang mulai berarti
Membuatku merasa sempurna di panggung aksi
Terdeteksi radar suatu rasa yang sedikit misteri
Menyambungkan 2  jaringan inti dari sinar merah hati

Bintang pun, memancarkan cahaya dahsyat birunya
Memacah kelam malam dalam gelapnya dunia
Burung pun, turut mengumandamkan irama melodinya
Menciptakan alunan musik klasik dalam kemurnian cintanya
Seakan.. kutub bumi pun ikut menarik kedua jiwa untuk menyatu
Bersatu padu.. membentuk.. hingga membendung
Dan melahirkan buah cerita dari kemurnian hati

Kuberharap.. nada indah senandung ini akan selalu menghiasai bumi
Menyuntikkan cairan hati untuk setiap insan disini
Semuanya takkan terjadi tanpa dorongan hati
Kuberharap, sang Maha Cipta memberikan beribu recana terindah untuk akhir nanti..

Sinar 2 Pelangi

kucoba berpegang pada tali bersimpul erat
menarik 2 kutub magnet bumi yang kuat
berdiam pada gravitasi inti terpusat
dan mencoba mengikuti struktur lem yang merekat

namun, aliran listrik tak menyusuri rel dinamis
hanya mengikuti gerak statis yang relatif
menghasilkan reaksi tak peka pada aksi elastis
tak berekivalen dengan newton ke 3 yang kritis

meratapi obelisk plastis karya arsitek terklasik
membuatku membisu tanpa sastra yang autentik
jadi lebih merenungkan 2 fasa zat yang koloid
dan mencari jawaban dari beribu fiksi yang mustahil

terkadang, air mata ini menyerahkan argumen dari hati
membuatku menyerahkan berjuta fungsi tak berkorespodensi 
terkadang, ku tak sanggup untuk menjadi pusat orbit
hingga ketakutan mencekam aliran darah yang berhemoglobin

tapi... kucoba satukan warna pelangi 
ku keringkan noda hujan yang membasahi bumi
kuserahkan dan kupercaya pada energi TERinti
bahwa.. butir warna pelangi takkan selamanya pergi