Laman

Minggu, 21 Oktober 2012

Melarutkan Sampel dan Teknik Volumetri


1.   Labu ukur
Labu ukur adalah suatu wadah berdasar datar, berbentuk suatu lingkaran tipis yang dietsa pada lehernya, berbentuk alpukat dengan leher panjang dan sempit. Suatu lingkaran kecil yang dietsa pada leher menunjukan volumenya pada temperature tertentu. Labu ukur dapat berskala 1, 2, 5, 10, 20, 50, 100, 200, 250, 500, 1000, 2000 dan 5000 cm3. Fungsi labu ukur adalah untuk membuat larutan standar ke dalam suatu volume tertentu. Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya (kekuatannya) diketahui. Labu ukur tidak boleh digunakan untuk larutan yang bersuhu jauh berbeda dengan suhu yang tercantum pada alat. Labu ukur juga dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari pegas atau plastic atau kaca berasah.
2.   Analisis titrimetri (volumetric)
Analisa titrimetri (volumetric) adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlansung secara kuantitatif. Pelaksanaan pengukuran volume ini disebut juga titrasi. Titrasi yaitu larutan peniter diteteskan setetes demi setetes ke dalam larutan sampel sampai tercapai titik akhir. Atau dapat disimpulkan bahwa titrasi adalah proses penambahan larutan standar sampai reaksi benar-benar lengap.
Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti dan konsentrasinya biasanya dinyatakan dalam satuan N (normalitas). Dititrasi adalah zat yang akan ditetapkan. Titrand adalah zat yang sedang dititrasi. Titik ekivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri antara zat yang dianaliasis dan larutan standar. Titik ekivalen tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Sedangkan yang dimaksud dengan titik akhir adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indicator yang menunujukan titik ekivalen reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar. Peranan indicator pada titrasi ini sangat penting karena indicator akan memberikan perubahan visual yang jelas (warna/pembentukan kekeruhan) dalam cairan yang sedang dititrasi. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan titrasi, yaitu :
a.    Harus ada suatu reaksi sederhana, yang dinyatakan dengan reaksi kimia
b.   Reaksi harus praktis dan cepat dalam sekejap
c.   Harus ada perubahan yang jelas yaitu perubahan kimia/fisika pada titik ekivalen
d.   Harus tersedia suatu indicator
Ada 2 macam larutan standar yaitu :
a.    Larutan baku primer
Larutan baku primer adalah bahan dengan kemurnian tinggi yang digunakan untuk membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku yang konsentrasi larutannya dapat dihitung.
b.   Larutan baku sekunder
Larutan baku sekunder adalah bahan yang telah dibakukan sebelum larutan natrium tiosulfat pada pembakuan larutan iodium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar