1. Labu ukur
Labu ukur adalah suatu wadah
berdasar datar, berbentuk suatu lingkaran tipis yang dietsa pada lehernya,
berbentuk alpukat dengan leher panjang dan sempit. Suatu lingkaran kecil yang
dietsa pada leher menunjukan volumenya pada temperature tertentu. Labu ukur
dapat berskala 1, 2, 5, 10, 20, 50, 100, 200, 250, 500, 1000, 2000 dan 5000 cm3.
Fungsi labu ukur adalah untuk membuat larutan standar ke dalam suatu volume
tertentu. Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya (kekuatannya)
diketahui. Labu ukur tidak boleh digunakan untuk larutan yang bersuhu jauh
berbeda dengan suhu yang tercantum pada alat. Labu ukur juga dilengkapi dengan
tutup yang terbuat dari pegas atau plastic atau kaca berasah.
2. Analisis titrimetri
(volumetric)
Analisa titrimetri (volumetric)
adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan
larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti dan
reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlansung
secara kuantitatif. Pelaksanaan pengukuran volume ini disebut juga titrasi.
Titrasi yaitu larutan peniter diteteskan setetes demi setetes ke dalam larutan
sampel sampai tercapai titik akhir. Atau dapat disimpulkan bahwa titrasi adalah
proses penambahan larutan standar sampai reaksi benar-benar lengap.
Larutan standar adalah larutan yang
telah diketahui konsentrasinya secara teliti dan konsentrasinya biasanya
dinyatakan dalam satuan N (normalitas). Dititrasi adalah zat yang akan
ditetapkan. Titrand adalah zat yang sedang dititrasi. Titik ekivalen adalah
titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri antara zat yang
dianaliasis dan larutan standar. Titik ekivalen tidak dapat dilihat oleh kasat
mata. Sedangkan yang dimaksud dengan titik akhir adalah titik dimana terjadi
perubahan warna pada indicator yang menunujukan titik ekivalen reaksi antara
zat yang dianalisis dan larutan standar. Peranan indicator pada titrasi ini
sangat penting karena indicator akan memberikan perubahan visual yang jelas
(warna/pembentukan kekeruhan) dalam cairan yang sedang dititrasi. Adapun
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan titrasi, yaitu :
a.
Harus ada suatu reaksi
sederhana, yang dinyatakan dengan reaksi kimia
b.
Reaksi harus praktis dan
cepat dalam sekejap
c.
Harus ada perubahan yang
jelas yaitu perubahan kimia/fisika pada titik ekivalen
d.
Harus tersedia suatu
indicator
Ada 2 macam larutan standar yaitu :
a.
Larutan baku primer
Larutan
baku primer adalah bahan dengan kemurnian tinggi yang digunakan untuk
membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku yang konsentrasi
larutannya dapat dihitung.
b.
Larutan baku sekunder
Larutan
baku sekunder adalah bahan yang telah dibakukan sebelum larutan natrium
tiosulfat pada pembakuan larutan iodium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar